Kalau
anda mempunyai usaha yang diniatkan hanya untuk mengejar materi semata,
rasanya bakal capek luar biasa! Yang ada di fikiran anda hanyalah duit,
ketika omzet yang anda peroleh turun maka bias-bisa anda menjadi down,
ketika sekali waktu anda mengalami waktu kerugian bias-bisa langsung
nyesek di hati. Padahal ALLAH lah yang mengatur lalu lintas rezeki,
tidak ada yang terjadi tanpa kehendak ALLAH. Tugas kita berikhtiar,
berdoa, bersedekah, soal hasilnya ALLAH lah yang mentukan hasilnya..
sesuatu yang baik, pasti hasilnya juga baik. Sesuatu yang buruk, pasti
juga akan berakhir buruk.
Seorang sahabat bertanya kepada Nabi, hidup seorang muslim yang baik itu seperti apa? Jawab Nabi: "berilah makan dan sampaikan salam.."
Berilah makan.. jangan pelit jadi orang. Ketika lapar seseorang bias saja menjadi gelap mata, rela melanggar aturan hukum dan agama demi memenuhi kebutuhan perutnya agar segera rasa lapar itu hilang.
kita tidak pernah tau dari mulut siapa doa kita dikabulkan. Bukan tidak mungkin dari orang-orang yang engkau kenyangkan, terucap doa mereka yang diam-diam ditujukan untukmu..
Seorang sahabat bertanya kepada Nabi, hidup seorang muslim yang baik itu seperti apa? Jawab Nabi: "berilah makan dan sampaikan salam.."
Berilah makan.. jangan pelit jadi orang. Ketika lapar seseorang bias saja menjadi gelap mata, rela melanggar aturan hukum dan agama demi memenuhi kebutuhan perutnya agar segera rasa lapar itu hilang.
kita tidak pernah tau dari mulut siapa doa kita dikabulkan. Bukan tidak mungkin dari orang-orang yang engkau kenyangkan, terucap doa mereka yang diam-diam ditujukan untukmu..
Di Sragen ada yang mengalami kebangkrutan dalam usaha sebelumnya dan meninggalkan utang milyaran. Ketika mencoba bangkit dia memilih berjualan ayam goreng lagi, namun setiap hari dia rutin membagi-bagi puluhan nasi bungkus kepada tukang becak, tukang sampah, bakul pasar dan siapapun yang membutuhkan. Perlahan usahanya bangkit lagi, rame lagi, sehari omzet warungnya bisa mencapai 15 juta. Bertahap utangnya lunas semua.
Di Bogor ada yang membuka warung sedekah, tiap rabu gratis makan buat siapa saja. Di Jogja ada warung soto yang menulis di spanduknya "Tiap jumat sebagian dari penjualan untuk anak-anak yatim". Di Bandung ada yg berjualan nasi goreng, hari pertama langsung membagi gratis 1000 porsi dibayar dengan doa.
Bakso Granatz Pedazz pernah membuat promo di awal buka ratusan porsi bakso gratis selama dua hari, warung yang ada di timur bandara Jogja langsung penuh sesak orang-orang yang makan dan mendoakan.
Di sebuah perusahaan swasta semua karyawan bekerja dengan niat ibadah, biar tiap bulan ada keuntungan yang di sedekahkan untuk makan anak yatim di panti asuhan, bukti transfer di upload di group WA karyawan, mereka bersahutan menjawab: alhamdulillaaah... alhamdulilaah.. alhamdulillah!
Di Jogja ada gerakan bagi sego, yang rutin mengumpulkan uang dari donatur, lalu membagi ratusan nasi bungkus tengah malam jumat kepada para tukang becak, pemulung, tukang sampah, pengemis, buruh pasar, relawannya siapapun yang mau bergerak bersama. Dari mahasiswa hingga pekerja atau yang punya usaha.
Kebaikan itu menular, energinya bisa menyentuh hati banyak orang, tidak perlu susah payah membayar biro iklan dan nyebar brosur atau spanduk dimana-mana, kadang sebuah ajakan sederhana jadi kebiasaan yang membahagiakan.
Hidup ini bukan hanya soal berapa banyak uang yang kau bisa dapatkan !
Tetapi yang lebih penting, berapa banyakkah yang sudah ikhlas engkau sedekahkan?