Sejak kemarin banyak pertanyaan bisnis tanpa modal gak bisa jalan, ada yang
rencana bisnisnya gak jalan-jalan karena tiada modal.. Semua seolah harus
diid entikan modal dengan uang,
'Gak ada duit, gak bisa jualan!'
Saya share beberapa pengalaman nih, bisa jualan tanpa modal, atau dengan modal yang minim.
'Gak ada duit, gak bisa jualan!'
Saya share beberapa pengalaman nih, bisa jualan tanpa modal, atau dengan modal yang minim.
1. MODAL DENGKUL DAN OMONGAN
Kuncinya adalah jual produk orang lain, ambil selisih harganya. Banyak pemilik barang yang senang ada yang membantu memasarkan produknya. Jaminannya? Mau ninggal KTP, Ijazah pun boleh. Tentu jangan langsung ambil banyak yaa. Bertahap... Tapi konsisten! Misal ada barang 100.000 kamu jual 150.000, ambil dulu 20 barang, habiskan.. Uang yang 100.000 x 20 bayarkan ke pemilik barang, untungnya yang 50.000 x 20 kumpulkan, jangan langsung semua buat foya-foya, simpan untuk modal bisnis lainnya.
Kuncinya adalah jual produk orang lain, ambil selisih harganya. Banyak pemilik barang yang senang ada yang membantu memasarkan produknya. Jaminannya? Mau ninggal KTP, Ijazah pun boleh. Tentu jangan langsung ambil banyak yaa. Bertahap... Tapi konsisten! Misal ada barang 100.000 kamu jual 150.000, ambil dulu 20 barang, habiskan.. Uang yang 100.000 x 20 bayarkan ke pemilik barang, untungnya yang 50.000 x 20 kumpulkan, jangan langsung semua buat foya-foya, simpan untuk modal bisnis lainnya.
Jadi kamu tetap bisa menjualkan produk orang lain, dengan akad bahwa kamu
sebagai resellernya, bukan sebagai pemilik barang. Dan mendapatkan fee dari
tiap barang yang kamu jual. Juga jangan menaikkan harga seenaknya, namun tetap
berdasarkan kesepakatan dengan pemilik barang.
2. MODAL SOKONGAN KELUARGA
Kalo bapak ibumu punya dana tersedia tentu sah-sah saja mereka membantu anaknya. Namun lebih elegan kalo kamu hadir bukan sebagai peminta-minta, tapi sebagai mitra usaha. Gak ada larangan bapak dan anak tandatangan di atas materei bersama. Misal bapakmu memberikan modal 50 juta, disepakati bapak memiliki saham 30% dalam usahamu. Jadi nanti kalo sebulan dapat untung 10 juta, semua biaya sudah terbayar lalu profit dibagi bapakmu dapat 3 juta, kamu sendiri dapat 7 juta. Elegan kan? Stop jadi peminta-minta pada orang tua.. Berjuanglah membahagian mereka.
Kalo rugi mas? Ya resiko ditanggung bersama, jual sisa aset yang tersisa, terus dibagi tetap prosentasenya.. Kamu 70%, bapakmu 30%, insya Allah kamu gak bakal langsung dipecat jadi anak.
Atau bisa juga bikin kesepakatan di depan, jika rugi seluruh asset dijual dan 100% uangnya kamu kasihkan ke Bapakmu. Kamu gak dapet apa-apa gakpapa, toh ketika mulai juga gak modal apa-apa kan?
Kalo bapak ibumu punya dana tersedia tentu sah-sah saja mereka membantu anaknya. Namun lebih elegan kalo kamu hadir bukan sebagai peminta-minta, tapi sebagai mitra usaha. Gak ada larangan bapak dan anak tandatangan di atas materei bersama. Misal bapakmu memberikan modal 50 juta, disepakati bapak memiliki saham 30% dalam usahamu. Jadi nanti kalo sebulan dapat untung 10 juta, semua biaya sudah terbayar lalu profit dibagi bapakmu dapat 3 juta, kamu sendiri dapat 7 juta. Elegan kan? Stop jadi peminta-minta pada orang tua.. Berjuanglah membahagian mereka.
Kalo rugi mas? Ya resiko ditanggung bersama, jual sisa aset yang tersisa, terus dibagi tetap prosentasenya.. Kamu 70%, bapakmu 30%, insya Allah kamu gak bakal langsung dipecat jadi anak.
Atau bisa juga bikin kesepakatan di depan, jika rugi seluruh asset dijual dan 100% uangnya kamu kasihkan ke Bapakmu. Kamu gak dapet apa-apa gakpapa, toh ketika mulai juga gak modal apa-apa kan?
3. MODAL PATUNGAN BERSAMA
Misal ada usaha bermodal 100 juta, kamu punya ilmu dan kemampuan mengelola tapi uang kamu tiada berpunya. Terus? Kalo kamu hutang ke kanan kiri harga dirimu tergadai, malu karena dicap tukang hutang.
Terus? Datanglah dengan terhormat pada kawan-kawanmu. Bawa proposal rencana bisnismu dengan perkiraan alokasi modal, target penjualan dan potensi keuntungan, jangan lupa juga resiko ruginya. Misal nih ada 3 orang siap bergabung,
A setor 40 Juta,
B setor 35 Juta,
C setor 25 juta,
Diawal disepakati, kamu sebagai pengelola bisnisnya, ABC sebagai investor pasif, mereka tidak terlibat di manajemen, boleh kalo membantu promosi dan koar-koar dimana-mana.
Kamu sebagai pemilik ide, dan pengelola dapat 40% dari keuntungan, sisinya 60% dibagi kepada 3 orang sesuai prosentase (A 40%, B 35%, C 25%)
Catat! Semua wajib disepakati sejak awal, tanda tangan diatas materei, ke empat pihak paham dengan hak dan kewajibannya. Selama bisnis berjalan surat kesepakatan bersama itu yang jadi dasarnya.
Kalo sudah deal, cair, tinggal kamu mainkan bisnisnya.. Mainkan yang merdu! Biar gemerincing keuntungannya.
Banyak yang bisnis bareng tanpa MOU (Perjanjian Usaha) di depan, akibatnya ketika bisnis membesar, setan masuk manas-manasin, mata yang bening jadi ijo, rebutan hasil, saling tuduh, dan akhirnya kawan jadi lawan, rekan jadi saingan.. begitulah!
Misal ada usaha bermodal 100 juta, kamu punya ilmu dan kemampuan mengelola tapi uang kamu tiada berpunya. Terus? Kalo kamu hutang ke kanan kiri harga dirimu tergadai, malu karena dicap tukang hutang.
Terus? Datanglah dengan terhormat pada kawan-kawanmu. Bawa proposal rencana bisnismu dengan perkiraan alokasi modal, target penjualan dan potensi keuntungan, jangan lupa juga resiko ruginya. Misal nih ada 3 orang siap bergabung,
A setor 40 Juta,
B setor 35 Juta,
C setor 25 juta,
Diawal disepakati, kamu sebagai pengelola bisnisnya, ABC sebagai investor pasif, mereka tidak terlibat di manajemen, boleh kalo membantu promosi dan koar-koar dimana-mana.
Kamu sebagai pemilik ide, dan pengelola dapat 40% dari keuntungan, sisinya 60% dibagi kepada 3 orang sesuai prosentase (A 40%, B 35%, C 25%)
Catat! Semua wajib disepakati sejak awal, tanda tangan diatas materei, ke empat pihak paham dengan hak dan kewajibannya. Selama bisnis berjalan surat kesepakatan bersama itu yang jadi dasarnya.
Kalo sudah deal, cair, tinggal kamu mainkan bisnisnya.. Mainkan yang merdu! Biar gemerincing keuntungannya.
Banyak yang bisnis bareng tanpa MOU (Perjanjian Usaha) di depan, akibatnya ketika bisnis membesar, setan masuk manas-manasin, mata yang bening jadi ijo, rebutan hasil, saling tuduh, dan akhirnya kawan jadi lawan, rekan jadi saingan.. begitulah!
4. MODAL DARI JALAN TAK TERDUGA
Kalo Kamu yang gak punya kemampuan bicara ceriwis dagang dimana-mana, gak punya jatah dari orang tua, gak punya kawan-kawan dekat yang bisa dijadikan mitra, tenang, Allah itu benar-benar Maha Kaya, selalu ada solusinya.. Dari jalan yang tidak terduga-duga!
Kalo Kamu yang gak punya kemampuan bicara ceriwis dagang dimana-mana, gak punya jatah dari orang tua, gak punya kawan-kawan dekat yang bisa dijadikan mitra, tenang, Allah itu benar-benar Maha Kaya, selalu ada solusinya.. Dari jalan yang tidak terduga-duga!
Ini kesaksian real, nyata, ketika saya, MasMono, Mas Jody Waroeng Steak
mendampingi Ustadz Yusuf Mansur dalam seminar "Semua Bisa Jadi
Pengusaha" di JEC Jogja 2012 lalu, ada seorang peserta dari Sidoarjo yang
memberikan testimoni di panggung.
"Saya hanya mengikuti anjuran ustadz Yusuf Mansur untuk melakukan
riyadoh 40 hari. Saya geber sholat 5 waktu berjamaah di masjid, semua sholat
sunnah saya jalankan, qobliyah ba'diyah, duha 12 rakaat, tahajud, sholat tobat,
setiap hari saya berzikir panjang, membaca Quran dan saya bersedekah dengan
harta saya.. Dari semua yang saya lakukan doa saya cuma satu.. Ya Allah,
jadikan saya pengusaha terserah gimana caranya"
Masya Allah, ini doanya muantab! Pasrah total pada Allah.. Terseraaaah ya Allah, manut deh gimana caranya.. Engkau Tuhanku dan aku hambamu.. Kalo bukan kepadaMu, aku mau minta kemana lagi ya Allah?
Masya Allah, ini doanya muantab! Pasrah total pada Allah.. Terseraaaah ya Allah, manut deh gimana caranya.. Engkau Tuhanku dan aku hambamu.. Kalo bukan kepadaMu, aku mau minta kemana lagi ya Allah?
Daaaan...
Setelah riyadoh 40 hari dilakukan, dia ketemu dengan kawan lamanya, kawan dekat di masa lalu. Allah benar-benar mengaturnya!
"Bro, aku harus pindah keluar kota nih, ada proyek disana, istriku juga tugas disana. Nah aku kan punya rumah makan disini, alhamdulillah dah ramai, sistem sudah jalan, tinggal memantau dan mengawasi. Mau enggak engkau bermitra denganku, nanti share saham 50% untukku dan 50% untukmu, kalo setuju besok aku ajari cara mengelolanya.."
Setelah riyadoh 40 hari dilakukan, dia ketemu dengan kawan lamanya, kawan dekat di masa lalu. Allah benar-benar mengaturnya!
"Bro, aku harus pindah keluar kota nih, ada proyek disana, istriku juga tugas disana. Nah aku kan punya rumah makan disini, alhamdulillah dah ramai, sistem sudah jalan, tinggal memantau dan mengawasi. Mau enggak engkau bermitra denganku, nanti share saham 50% untukku dan 50% untukmu, kalo setuju besok aku ajari cara mengelolanya.."
Allah memang tidak pernah ingkar janji, terbukti rezeki min haitsu
la yah tasib.. dari jalan yang tidak disangka-sangka!
“…. Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yg tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang
dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap
sesuatu.”
(QS.Ath-Thalaq:2-3)
(QS.Ath-Thalaq:2-3)
Baca ayat itu, kuncinya BERTAQWA (ikuti perintahNya, jauhi semua
laranganNya), Allah kasih jalan yang tidak disangka-sangka!
Juga BERTAWAKAL (Yakin dan pasrah bongkokan pada Allah) maka Allah akan mencukupkannya..
Masak gak percaya? Al Quran langsung tuh yang menjelaskan..
Juga BERTAWAKAL (Yakin dan pasrah bongkokan pada Allah) maka Allah akan mencukupkannya..
Masak gak percaya? Al Quran langsung tuh yang menjelaskan..
Naaah begitulah, yuk perbaiki ibadah kita masing-masing, selalu ada solusi
dari tiap masalah, jangan pernah putus asa dengan rahmad Allah. Bisnis itu
kunci utamanya BERANI MEMULAI!
Sekarang tahun 2017 ya? Mmm.. 3 tahun lagi 2020, jangan sampai kawanmu sudah
sampai perjalanan 100 kilometer, dan kamu masih sibuk nyari tambal ban yang
kempes,
ban sepedamu yang tak pernah dikayuh... ;)
ban sepedamu yang tak pernah dikayuh... ;)
Turut berduka cita,